19 Maret, Terperangkap Cinta, dan Pelindung Keluarga
Jauh sebelum “Patris Corde” tahun 2020, banyak paus berkontribusi pada narasi tentang pesona St Yosef berwujud literasi magisterium kepausan, keputusan-keputusan mengagumkan, dan upaya-upaya yang monumental. Di beberapa masa kepausan sejak Sixtus V dan terutama rentang abad ke-20, magisterium Gereja memberikan refleksi baru pada St Yosef.
Dimulai pada abad ke-15, Paus Sixtus V menetapkan 19 Maret sebagai tanggal pesta perayaan St Yosef. Paus yang memimpin Tahta Suci dari 24 April 1585 hingga wafat pada 27 Agustus 1590 ini adalah banteng tangguh dari ordo Fransiskan. Dia menggeruduk korupsi di ruang-ruang pemerintahan Tahta Suci dan menghukum lima ribu pelanggaran seanteor Roma.
Sixtus V salah satu paus terpenting yang berpandangan jauh ke depan karena merestruktur Kuria dan meluncurkan program pembangunan kembali Vatikan di abad pertengahan. Penetapan hari raya St Yosef oleh Sixtus V memantik api antusias devosi umat dan penerus Tahta Suci selanjutnya.
Terperangkap Cinta
Literasi bersejarah berikut dicetuskan oleh dua gembala utama Gereja di abad 18. Pada tahun 1870 Paus Pius IX mendeklarasikan St Yosef sebagai “Pelindung Gereja Semesta”. Peringatan 150 tahun deklarasi oleh Pius IX inilah yang dijadikan momentum Paus Fransiskus menerbitkan “Patris Corde”.
Pius IX menekuni masa kepausannya dari 16 Juni 1846 hingga wafatnya pada 7 Februari 1878 adalah kepala Gereja Katolik, dari 16 Juni 1846 sampai wafatnya pada 7 Februari 1878. Dia paus terpilih dengan masa pelayanan terlama dalam sejarah Tahta Suci. paus terpilih dengan masa pemerintahan terlama dalam sejarah Tahta Suci, lebih dari 31 tahun.
Pius IX berkontribusi pada Gereja karena pencetus Konsili Vatikan I, suatu konsili yang menegangkan karena Vatikan kala itu dalam situasi terkepung oleh tentara Italia. Dalam masa “tahanan Vatikan” itu, ia berlindung pada ketabahan radikal St Yosef.
Pelindung Keluarga Modern
Momentum cinta pada pesona St Yosef selanjutnya terjadi pada 1889. Tahta Suci di bawah pelayanan
Paus Leo XIII mengeluarkan Ensiklik Quamquam Pluries yang mengangkat St Yosef Pelindung Keluarga Kudus. Leo XIII adalah paus pertama yang lahir di abad 18 dan wafat di abad 19. Ia jagonya Mariologi dan Yosefologi, melayani Tahta Suci dari 20 Februari 1898 sampai menghembuskan nafas terakhirnya 20 Juli 1903.
Inti warisan “Quamquam Pluries” adalah imbauan Leo XIII adalah kepada umat Katolik untuk berdoa kepada St Yosef selaku pelindung Gereja. Kala itu, Gereja tengah dikepung berbagai tantangan seperti peningkatan kemerosotan moral di kalangan generasi muda. Leo XIII menganjurkan agar setiap bulan Oktober, rangkaian Rosario ditambahi doa kepada St. Yosef, disertai dengan indulgensi.
Leo XIII menghadirkan St. Yosef sebagai teladan sikap umat beriman manakala dunia dan Gereja berjibaku dengan tantangan modernitas. Paus mendesak umat Katolik untuk berdoa kepada Santo Yusuf sebagai suami dan ayah, sang pelindung keluarga.
Baca selanjutnya, PAUS HEBAT & SANG PESONA (3): Yohanes XXIII dan Hadiah Para Pekerja